Udah Putusin
Aja!
Beli Buku Ini!
Sangat menarik ketika sore-sore saya main ke sebuah
penerbit dan mendapat informasi dari salah satu Editor In Chief-nya tentang
buku yang sedang Booming saat ini hingga
mengalahkan kalimat yang sering di dengungkan Artis Syahrini. Cetar membahana badai.
Ada salah satu buku yang ditulis Islamic Inspirator muda yang covernya didesain sangat girly dan desain isinya dibuat kranci, penuh dengan potongan-potongan quotes, ayat, penjelasan, dan visual
yang simpel. Mirip sekali dengan info
grafik hasil riset.
Buku yang saya maksud adalah buku karya Felix Y. Siauw
yang divisualisasi Emeralda Noor Achi berjudul Udah Putusin Aja! Kebetulan buku yang saya baca cetakan ke-2 Bulan
Maret, artinya sejak buku ini terbit dan launching di Gramedia Matraman 14
Februari 2013 lalu. Konon kabarnya, di Islamic Book Fair awal Maret lalu buku
ini terjual kurang lebih 4000 explar.
Saya tidak akan membahas isinya karena dari zaman
dahulu hingga sekarang yang namanya Pacaran
dalam Islam itu ada aturan dan rambu-rambunya. Felix menjelaskan semua tentang
pacaran ini dengan bahasa kata dan visual yang sangat mudah dan sesuai dengan
pembaca era digital ini.
Saya tertarik membahas bagaimana kemudian buku ini
menjadi salah satu buku remaja non-fiksi yang best seller. Terutama dari sisi editorial. Bagaimana editor
kemudian mengakuisisi naskah Udah Putusin
Aja! Bagaimana kemudian mendevelopnya.
1). Pentingnya
Seorang Editor Akusisi Melek media
Naskah Ustad Felix ditulis karena editor melihat
aktivitasnya di media sosial twitter dan facebook dengan hastag-hastag yang
mencerahkan anak muda, terutama tentang pacaran, bahayanya, dan sebagainya. Editor
akuisi melihat ini sebagai peluang untuk mengemas kicauannya dalam bentuk buku.
Terlebih lagi, follower Ustad Felix mencapai 231.940 (saat tulisan ini dibuat). 10% saja
followernya membeli buku yang ditulis sang Ustad sudah 23.194.
2). Pentingnya
Seorang Editor Development Melek Visual
Tampilan visual desain cover dan isi buku Udah Putusin
Aja! Sebagai buku penuntun untuk remaja cukup tidak lazim. Seperti buku harian
atau diary. Hebatnya, desain tidak
mengurangi nilai konten, justru mempermudah konten untuk dikunyah remaja.
3). Pentingnya
Penerbit Memfasilitasi Energi Editor
Penerbit bukan kerajaan yang harus dijaga
kesakralannya, penerbit sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang harus
menghidupi karyawan dan terus berkembang. Dalam era informasi yang demikian
pesat, tidak bisa lagi penerbit sangat saklek
dan bernostalgia dengan kejayaan masa lalu. Penerbit harus melek dan memberikan
fasilitas pada energi editornya, baik editor akuisi ataupun editor development-nya.
Buku Udah
Putusin Aja! Karya Felix Y. Siauw menjadi salah satu bukti, walau sekali
lagi baru seumur jagung, paling tidak membuktikan 3 point yang saya tulis di
atas pada 2 bulan pertama penerbitannya. Masih mau menyangkal? Kita tunggu,
buku apa lagi yang akan ditulis Felix Y. Siauw. Congrat buat Felix Y. Siauw,
Emeralda Noor Achni, editor, dan penerbitnya. Udah putusin aja! Beli buku ini! ***
@alimuakhir
beh, asli mantab....
BalasHapusHehehe ... putusin aja, "Makasih Mas Imam". Bukunya emang keren.
Hapussaya beberapa kali ke Gramedia dan selalu kehabisan buku ini, sampai petugasnya juga heran katanya baru sehari buku2nya datang udah habis aja. kerreeenn... *jadi tambah penasaran pengen baca :)
BalasHapusIya ades ... banyak yg keabisan, semoga abis ini penerbitnya mau cetak puluhan ribu explar ya ...
HapusUdah beli di Gramedia, petugasnya mesem2 ketika nunjukin judul buku yg saya ketik dikomputer pencarian. hehe. Dah dipinjemin ke siswa2 walhasil sehari dipinjemin tu buku dah copot2 halamannya. Semangat bgt kali ya bacanya :D
BalasHapusHehehe, semoga bermanfaat ya Pak.
HapusDi Gramedia Teras Kota Masih banyak. Orang gramednya naro di bagian belakang toko. Aneh deh, jadi susah nyarinya.
BalasHapus